The Travellers' Notes

AKU NULIS BUKU

HAHA, judulnya macem click bait nggak siih, jadi macem youtuber yang judul videonya capslock semua gituu.

Okay anywaay! Sesuai judul, ini nggak clickbait! Ku beneran nulis buku, berpartisipasi buat ikutan nulis buku sih tepatnya. HUHU, senang! Plis jangan protes karena saya menggunakan tanda seru terus-terusan ya hahahah. Tulisan kali ini bukan mau review bukunya sih, karena ku belum sempat baca semua tulisannya. Tapi lebih mau ceritain proses gimana bisa sampai akhirnya ikutan nulis buku, let’s go!

Jadi awalnya ada temen kantor yang cerita, kalau ada mantan karyawan kantor (yha ribet wkwk) yang seneng nulis dan ada wacana mau ada proyek nulis buku gitu. Jadilah kukontak mantan karyawan kantor itu, Mba N namanya, buat tanya lebih lanjut soal apa sih tulis menulis ini, soalnya bener-bener belom ada gambaran waktu itu.

Nah, jadi dia nanya, mau nulis buku sendiri atau ikutan proyek buku itu. Berhubung baru mulai dan rasanya tulisan masih terlalu random dan mencar-mencar buat dijadiin satu buku gitu ya kan, akhirnya mau join proyek aja. Ternyata dia bentuknya kelas menulis gitu, setiap minggu ada pemberian materi dan tugas yang tentunya mengacu ke proyek bukunya itu.

Tema nulis kali ini seputar travelling, dan masing-masing bebas mau ceritain pengalaman mereka travel ke mana. Sebenernya sempet bingung, karena beberapa negara yang kepikiran udah “diambil” temanya sama penulis-penulis yang lain. Emaang sih nggak ada larangan langsung kalau negaranya nggak boleh sama, tapi lebih seru kalau beda-beda aja rasanya.

Sejujurnya kagum banget sama yang di grup itu, karena banyak yang pengalamannya udah banyak, udah ikut kelas untuk kesekian kalinya. PLUS ternyata tersebar anggota grupnya di berbagai negara, tinggalnya dari sana sini dan berkumpul jadi satu di kelas nulis itu. (Berhubung udah pernah pengalaman gini, lebih nggak shiok pas ikut kelas Bu Suri, karena lebih banyak lagi yang pengalaman nulisnya bikin tercengang, dan lokasinya pun dari seluruh penjuru hahahah).

Jadi dari setiap minggu kelasnya itu, ada pembelajaran dan PR yang harus kita kerjakan. Mulai dari menentukan tema, alur cerita, judul yang mau digunakan, sampai mulai menulis. Kalau ndak salah hitung, kelasnya itu sekitar dua bulan, termasuk penulisan cerita. Buat ‘final project’nya jelas si tulisan itu ya, yang masing-masing penulis dikasih jatah lima halaman buat cerita kisahnya. Total penulisnya… sebentar kulihat di belakang buku dulu. Oh, 34 orang! Rame yaa hahaha, keroyokan emang bikin ceritanya.

Selesai nulis, mulai deh dibolehin buat promosi sana-sini untuk buku yang sifatnya akan pre-order (PO) ini. Mulai promosi awal Oktober, dan PO sekitar satu bulan, dijanjiin sekitar awal November nih bisa mulai dikirim ke semua yang pesen. Ternyata, di sini ‘masalah’ dimulai.

Yes, ngareet 😦 jujur sedih banget, karena posisi kan buku pertama ya buund. Sedih banget ngecewain yang udah percaya, tertarik, dan mau pesen gitu. I hate when something messed up but it’s not under my control to make things right 😦 Akhirnya harus bolak-balik jelasin, plus diteror sana sini huhu. Jadi pertama ada kendala di percetakannya nih ternyata, karena skip konfirmasi dan load percetakannya lagi tinggi.

Terus, pas udah selesai, ada delay dari cargo untuk pengirimannya. LALU, pas sampai dan di-QC, ternyata ada beberapa yang cetakannya agak rusak. Jadilah diminta cetak ulang ke percetakannya.. DRAMA NGGAK SIH WKWKWK, sebel tapi sad. Oh ya, ini posisi udah di Desember pertengahan yaa, dan belum ada tanda-tanda sampai. Padahal salah satu temenku yang beli mau kadoin ini buat natalan :”””) Nggak enak bangeet, janjiin ke orang-orang November loh, delay sampai dua bulan. Paham ndaa sedih dan susah hatinya diriku ini 😦 wk.

Thanks God pada baik-baik banget ya kawan dan kerabatku ini, jadi terharu 😦 meskipun diteror dan sampai dibilang pada lupa udah pesen karena nggak sampai-sampai buku satu ini.. MAKASIH YA SEMUANYA!! Karya-karya mendatang pasti akan lebih baik lagi, amin!

Sesuai intro di awal ku tak akan review karena belum sempet baca cerita penulis yang lain. Tapi kalau punyaku, ceritanya tentang trip ke Palu yang kemarin itu wis kutulis di blog buat informal dan penjabaran suka-sukanya wkwkwk. Cerita dan celotehan yang banyak itu dikemas, dipadatkan, dan dibuat lebih teratur tuturnya dalam lima halaman di buku The Travellers’ Notes ini. Sampai lupa kenalan judulnya ya kaan hahaha. Berhubung ini nulis kolektif, judulnya juga hasil saran dan pendapat dari para penulis ehehe.

Hehehehehe

Bagus nggak tulisanku? YA BAGUSLAH HAHAHAH, kalau bukan diri sendiri dulu yang percaya diri sama karya yang dihasilkan, siapa lagi ya kaan khu khu khu. Let me give you sneak peak on the first paragraph as an introduction yaa,

“Desember berangkat ya, ren,” ujar seorang kenalan hari itu. Aku hanya bisa termangu sambil diam-diam bahagia juga. Ya, aku diminta untuk pergi ke pedalaman, sebuah mimpi bertahun-tahun lalu yang belum sempat terwujud. Atau, yang bahkan kala itu belum sepenuh hati memikirkannya. Mungkin bagi sebagian orang aneh, mengapa juga mau pergi ke pedalaman jauh-jauh, tanpa fasilitas yang lengkap? Toh lebih enak di kota.

Deka Amalia, d. (2020). The Travellers’ Notes. (D. Amalia, Ed.) Jakarta, Indonesia: Writerpreneur Club.

IH GEMES KALI BISA QUOTES BUKU SENDIRI HAHAHAH, ih narsis kali ya aku ini. Ndak apo yaa, berhubung nulis buku kan nggak setiap hari hahahah. However, this is a bitter sweet experience, which I treasure in my heart. Semoga (mari kita coret, biar nggak berharap kosong) Yok Irene berusaha lagi biar bisa telurin karya-karya baru lagi!

Nggak harus dicetak dulu, tapi seenggaknya ada cerita lain yang berhasil tamat, dan lebih dari sekadar curhatan weekly begini. Oh tenang, curhatan ini akan tetap ditulis kok, buat melatih diri sendiri dan mengingatkan, bahwa dorongan hati buat nulis itu pantang diredam ❤

*Bergumam pada diri sendiri sambil melihat list kalimat-kalimat pembuka yang sudah disiampkan buat bikin cerita tapi nggak dilanjut-lanjutin* HAHA.

2 thoughts on “AKU NULIS BUKU

Comments are closed.